Kekayaan Ikan Tangkap Laut Indonesia
https://cdn1.katadata.co.id/template/frontend_template_v2/images/no_image_news.jpg?cache=17459777140281" target="_blank" title="Unduh infografik ini"> Unduh
30 April 2025
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: path
Filename: views/detail.php
Line Number: 92
Backtrace:
File: /mnt/data_staging/ci-katadata-fe-v3-beta/apps/frontend_v3/modules/artikel/views/detail.php
Line: 92
Function: _error_handler
File: /mnt/data_staging/ci-katadata-fe-v3-beta/apps/frontend_v3/third_party/MX/Loader.php
Line: 357
Function: include
File: /mnt/data_staging/ci-katadata-fe-v3-beta/apps/frontend_v3/third_party/MX/Loader.php
Line: 300
Function: _ci_load
File: /mnt/data_staging/ci-katadata-fe-v3-beta/apps/frontend_v3/modules/artikel/controllers/Artikel.php
Line: 1063
Function: view
File: /mnt/data_staging/ci-katadata-fe-v3-beta/index.php
Line: 315
Function: require_once
Indonesia adalah surga perikanan dunia. Menurut data potensi sumber daya perikanan yang diterbitkan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015, Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil ikan tangkap laut setelah Cina. Per tahun, produksi ikan yang dihasilkan mampu mencapai 5 juta ton.
Terdapat 11 zona sumber ikan tangkap di Indonesia yang selama ini menjadi fokus Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Daerah dengan produksi tertinggi yakni Laut Jawa, Selat Karimata, Natuna, Laut Cina Selatan, Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores dan Laut Bali.
Pada 2013, pengelolaan tujuh dari 11 WPP belum optimal. Sedang empat lainnya mengalami over fishing yakni produksi telah melebihi potensi wilayah tersebut. Sebelumnya, pada 2010, over fishing hanya terjadi di dua WPP, yakni Selat Malaka dan Laut Banda. Untuk wilayah over fishing, pemerintah tidak lagi menerbitkan izin penangkapan baru.
Editor: Adek Media Roza
